Naruto Uzumaki Shoulder Pump

Minggu, 26 Januari 2020

TUGAS 3.2

KONFIGURASI BLOKIR SITUS MENGGUNAKAN MIKROTIK

  • PENGERTIAN FIREWALL
Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang di terapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuang untuk melindungi baik dengan menyaring, membatas atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN).

  • FITUR-FITUR FIREWALL DI MIKROTIK

1. Filter Rules

Filter Rules merupakan salah satu firewall pada mikrotik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu paket data dapat masuk atau tidak kedalam sistem Router MikroTik, paket data yang akan ditangani fitur filter ini adalah paket data yang ditunjukan pada salah satu interface router. Didalam fitur Filter Rules ini memiliki 3 buah chain yaitu:
  • Forward – Digunakan untuk memproses trafik paket data yang hanya melewati router
  • Input – Digunakan untuk memproses trafik  paket data yang masuk ke dalam router melalui interface yang ada di router. Jika bertentangan dengan aturan atau Rule chain input, paket tidak dapat melewati router.
  • Output -Digunakan untuk memproses trafik paket data yang keluar dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface, atau merupakan kebalikan dari chain “Input”

2. NAT

NAT (Network Address Translation) fitur ini digunakan untuk melakukan pengubahan terhadap sumber maupun tujuan dari alamat IP Address. NAT akan mengubah paket data yang berasal dari komputer user seolah-olah berasal dari router tersebut. Didalam fitur NAT ini terdapat 2 bagian chain yaitu:
  • dstnat – digunakan untuk mengubah alamat tujuan pada sebuah paket data dan untuk membuat host dalam jaringan lokal dapat diakses dari luar jaringan atau internet dengan cara NAT akan mengganti alamat IP tujuan paket dengan alamat IP lokal.
  • srcnat – digunakan untuk mengubah source address dari sebuah paket data. Contohnya saat kita mengakses website di internet melalui koneksi dari router, maka IP Address lokal kita akan disembunyikan oleh Router dan diganti dengan IP Address Publik pada router.

3. Mangle

Mangle merupakan fitur Firewall MikroTik yang berfungsi untuk menandai paket data dan koneksi tertentu yang dapat diterapkan pada fitur mikrotik lainnya, sepeti pada routes, pemisahan bandwidth pada queues, NAT dan filter rules. Tanda mangle yang ada pada router mikrotik hanya bisa digunakan pada router itu sendiri. Dan kita harus mengetahui bahwa proses pembacaan rule mangle ini dilakukan dari urutan pertama sampai ke bawah. Fitur Mangle ini memiliki 5 buah chain yaitu:
  • Forward – Digunakan untuk menandai trafik yang keluar masuk melalui router dan dapat memilih In dan Out Interface.
  • Input – Digunakan untuk menandai trafik yang masuk menuju ke router mikrotik dan hanya bisa memilih In. Interface saja.
  • Output – Digunakan untuk menandai trafik yang keluar melalui router mikrotik dan hanya bisa memilih Out. Interface saja.
  • Prerouting – Digunakan untuk menandai trafik yang masuk menuju dan melalui router (trafik download). Chain ini hanya bisa memilih Out. Interface saja.
  • Postrouting – Digunakan untuk menandai trafik yang keluar dan melalui router (trafik upload) dan hanya bisa memilih In. Interface saja.

 4. Service Ports

Service Ports merupakan fitur yang digunakan untuk menonaktifkan atau merubah port-port yang aktif. Biasanya digunakan untuk menonaktifkan port aktif yang tidak dibutuhkan oleh Router MikroTik kita. Ada beberapa service yang terdapat di Service Ports yaitu:
  • FTP (File Transfer Protocol) – Port Default 21
  • IRC (Internet Relay Chat) – Port Default 6667
  • PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol) – Port Default 1723
  • SIP (Session Initiation Protocol) – Port Default 5060, 5061
  • TFTP (Trivial File Transfer Protocol) – Port Default 69
  • H.323 – Port Default 1820

5. Connections

Connections merupakan sebuah fitur yang digunakan untuk melihat atau memantau informasi koneksi yang pernah terhubung atau keluar dari Router MikroTik. Berikut ini beberapa status Connection Tracking yaitu:
  • Established – Paket yang sedang berlangsung
  • New – Paket yang baru memulai koneksi
  • Related – Paket yang masih terhubung
  • Invalid – Paket yang tidak jelas atau gagal

6. Address List

Address Lists merupakan fitur Firewal MikroTik juga yang berfungsi untuk memudahkan kita dalam mengelompokan IP Address. Sehingga dengan address list ini, kita bisa membuat daftar IP Address yang ingin di tandai tanpa harus menggangu konfigurasi penting di fitur lainnya.

7. Layer 7 Protocols

Layer7 Protocols merupakan fitur yang digunakan untuk menentukan metode pencarian pola terhadap paket data yang melewati jalur ICMP, TCP, dan UDP Atau istilah lainnya regex pattern. Biasanya digunakan untuk melakukan blocking terhadap situs web dengan SSL “https://
  • CARA BLOKIR LEWAT LAYER 7 PROTOCOL
1. Klik IP - Firewall
  • Layer 7 Protocol
    • + Nama : Instagram
    •    Regexp : ^.+(instagram.com).*$
    • Apply, OK
    • + Nama : Youtube
    •    Regexp : ^.+(youtube.com).*$
    • Apply, OK
  • Filter Rule
    • + General > Chain : Forward
    •                   Protocol : 6 tcp
    • Advanced > Layer 7 Protocol : Instagram
    • Action > Action : Drop
    • + General > Chain : Forward
    •                   Protocol : 6 tcp
    • Advanced > Layer 7 Protocol : Youtube
    • Action > Action : Drop
    • Comment : blockir instagram
    •                  blockir youtube


TUGAS 3.1

MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN MIKROTIK


1. PENGERTIAN BANDWIDTH

Bandwidth adalah kapasitas yang dapat digunakan pada kabel ethernet agar dapat dilewati trafik paket data dengan maksimal tertentu. Pengertian lain dari bandwidth internet adalah jumlah konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit per second (bps).

2. FUNGSI BANDWIDTH

  • Ukuran Media Pengiriman Data
  • Mengatur Besar Data yang Ditransfer
  • Membagi Kecepatan Transfer Data
3. JENIS BANDWIDTH
  • Bandwidth Digital

Bandwidth digital merupakan kapasitas yang menentukan jumlah data digital yang dapat ditransmisikan, baik melalui saluran yang menggunakan kabel atau nirkabel dalam waktu tertentu yang dihitung dalam bit. Bandwidth jenis ini banyak digunakan oleh penyedia jasa internet atau ISP di Indonesia. Bandwidth digital ini memberikan informasi secara digital tentang kapasitas yang menentukan informasi tersebut bisa melampaui saluran transmisi, baik saluran yang menggunakan kabel maupun saluran nirkabel yang juga dihitung dalam satuan waktu dalam satuan bit, misalnya 20 Kilobite perdetik (Kbps).
  • Bandwidth Analog
Bandwidth analog menyatakan perbedaan antara frekuensi rendah dan frekuensi tinggi dalam rentang satuan frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz), yang dapat memastikan banyaknya informasi yang ditransmisikan dalam waktu tertentu. Biasanya, bandwidth ini sangat jarang digunakan dalam dunia jaringan.


4. PEMBATASAN BANDWIDTH SEDERHANA
  • Lewat Hotspot
    1. Klik IP - Hotspot - User Profile
    2. + General
      • Nama : Admin
      • Address Pool : None
      • Rate Limit (rx/tx) : 512k/512k, Klik OK
  • Lewat Queues
    1. Klik Queues - Simple Queues
    2. +
      • Nama : Admin
      • Target : Admin
      • Max Limit : 512k, Klik OK

Senin, 18 Maret 2019

TUGAS 13

CARA MEMBUAT KABEL UTP STRAIGHT DAN CROSS


  • Membuat kabel UTP Straight-Through
Pada tutorial ini, kita akan membuat kabel UTP Straight-Through dengan kedua ujung kabel disusun mengikuti Standar internasional TIA/EIA 568B (Standar B). Jadi susun kedua ujung dengan urutan kabel yang sama.

1) Ukur terlebih dahulu ujung kabel sekitar 3 cm (1,5 cm adalah jarak pin ke penjepit RJ-45).

mengukur kabel utp

2) Setelah diukur, sayatlah bagian luar kabel menggunakan cutter atau pisau yang ada pada crimping tool, jangan sampai mengenai dan memotong kabel-kabel didalamnya.

potong kabel utp

3) Setelah disayat, tarik bagian luar kabel yang sudah disayat.

tarik bagian yang telah dipotong

4) Kemudian kita akan menyusun warna-warna kabel.

pisahkan dan rapihkan kabel utp

5) Karena masih saling berlilitan, pisahkan kabel-kabel sehingga tidak ada yang saling melilit.

pisahkan kabel utp yang menempe;l

6) Urutkan warna-warna kabel sesuai urutan warna standar B (TIA/EIA 568B) dimulai dari sebelah kiri.

urutkan kabel utp

7) Setelah tersusun, tinggal dirapikan (jangan sampai ada warna yang tertukar).

susun kabel hingga rapih

8) Lalu ukur kabel-kabel kecil itu dengan menyesuaikan ukuran konektor RJ-45.

sesuaikan panjang kabel dengan konektor rj45

9) Potong kabel yang berada pada zona highlight merah dengan pisau rata di crimping tool (atau gunakan gunting).

jika sudah diukur kemudian potong

10) Sehingga ukuran kabel menjadi lebih pendek.

jika sudah dipotong kemudian rapikan dan masukan ke port rj45

11) Masukkan kabel ke dalam RJ-45 dengan posisi pin menghadap ke atas. Dorong kabel ke dalam konektor RJ-45 sampai Anda yakin ujung kabel sudah berada di bawah pin dan mentok hingga ujung konektor.

atur dan pastikan kabel menyentuh ujung

12) Kemudian patenkan menggunakan crimping tool, masukkan kabel yang sudah dipasangi konektor tadi ke lubang yang sesuai lalu crimping sekuat tenaga sampai terdengar suara klik.

kemudian masukan kedalam crimping tool dan kunci hingga berbunyi klik

13) Satu ujung kabel sudah jadi, lakukan langkah-langkah di atas dan urutan kabel yang sama untuk ujung yang lain.

rj 45 pun sudah jadi, anda tinggal test menggunakan lan tester

14) Jika ujung yang lain sudah selesai, tinggal di tes apakah sudah berhasil atau belum. Masukkan masing-masing ujung kabel ke dalam port RJ-45 pada LAN Tester, kemudian nyalakan LAN Tester. 

15) Perhatikan lampu-lampu LED pada LAN Tester. Apabila semua lampu di kedua sisi menyala satu per satu, maka kabel yang dibuat sedah berhasil. Apabila ada satu lampu yang tidak menyala, cobalah lakukan crimping sekali lagi. Kemungkinan ada kabel yang belum sobek pada pin RJ-45.

  • Membuat kabel UTP Cross-Over
Kabel jenis Cross-Over di kedua ujungnya menggunakan urutan warna dari standar internasional yang berbeda, jadi di ujung yang satu kita urutkan berdasarkan Standar A, di ujung yang lainnya kita urutkan berdasarkan Standar B.

1) Ikuti langkah-langkah nomor 1) sampai 12) pada tutorial sebelumnya, karena kita akan membuat kabel dengan standar B di ujung yang pertama.

2) Nah, di ujung yang satunya kita buat berdasarkan standar A, mari lakukan kembali langkah-langkah nomor 1) sampai 5) pada tutorial sebelumnya.

3) Urutkan warna-warna kabel sesuai urutan warna standar A (EIA/TIA 568A) dimulai dari sebelah kiri.

urutkan kabel utp

4) Setelah tersusun, tinggal dirapikan (jangan sampai ada warna yang tertukar).

susun hingga rapih

5) Lalu ukur kabel-kabel kecil itu dengan menyesuaikan ukuran konektor RJ-45.

kemudian ukur

6) Potong kabel yang berada pada highlight merah dengan pisau rata pada crimping tool (atau gunakan gunting). Sehingga ukuran kabel menjadi lebih pendek.

7) Masukkan kabel ke dalam RJ-45 dengan posisi pin menghadap ke atas. Dorong kabel ke dalam konektor RJ-45 sampai Anda yakin ujung kabel berada di bawah pin.

masukan dan rapikan kabel

8) Kemudian patenkan menggunakan crimping tool, masukkan kabel yang sudah dipasangi konektor tadi ke lubang yang sesuai lalu crimping sekuat tenaga.

krimping kabel utp

9) Kini kedua ujung sudah selesai, tinggal di tes. Masukkan kedua ujung kabel ke port RJ-45 di LAN Tester, kemudian nyalakan LAN Tester.

kabel jadi

10) Untuk bagian Cross-Over, lihat satu sisi terlebih dahulu. Perhatikan pada bagian tester pertama, jika semua lampu menyala satu per satu, artinya satu ujung kabel tersebut berhasil. Kemudian cek sisi yang lainnya. Khusus untuk bagian ini, lampu akan menyala semua satu per satu tidak berurutan tetapi menyala semua. Artinya ujung kabel yang lain pun berhasil.

  • BAGAIMANA JIKA KABEL UTP PUTUS

Kabel UTP seperti kabel pada umumnya sangat berisiko terputus, namun bukan terputus karena adanya konsleting listrik. Biasanya kabel UTP putus disebabkan oleh beberapa faktor seperti terinjak, tertimpa benda, tertarik ataupun disebabkan faktor non teknis seperti digigit tikus. Kabel UTP putus memang bisa diganti dengan yang baru, apalagi harganya yang cukup murah. Akan tetapi, bagaimana jika suatu saat di sebuah jaringan komputer ada satu kabel UTP yang menghubungkan sebuah segmen jaringan atau switch dengan komputer server yang jaraknya cukup jauh, dan sudah ditempatkan di spot-spot tertentu yang lumayan rumit, terputus di tengah-tengah kabel? Taruhlah terputus karena digigit tikus. Apa yang akan Anda lakukan? Menggantinya dengan yang baru?

Solusi paling tepat adalah menggantinya dengan tarikan kabel yang baru. Namun, bagaimana pula jika koneksi antara segmen dan server tersebut harus segera tersambung kembali sesegera mungkin? Apalagi diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan tarikan kabel baru ke spot-spot yang rumit lumayan.

Untuk mengatasi hal ini, kita hanya perlu menyambungkan kembali titik dari kabel yang terputus. Perhatikan simulasi berikut dan ikuti cara di bawah ini.

1) Pada titik yang terputus, cobalah untuk menarik dua kabel tersebut sehingga ada bahan untuk kita sambungkan kembali.

tarik kabel yang terputus

2) Sayat kabel luar dari kedua kabel tersebut, lalu buang bagian yang sudah disayat.

gunting kabel

3) Pisahkan kabel-kabel yang saling melilit.

pisahkan kabel

4) Kemudian, Anda sayat kembali bagian luar kabel dari kabel-kabel kecil itu secara perlahan dan hati-hati, jangan sampai tembaga yang ada di dalamnya ikut terputus. Lalu lilitkan tembaga-tembaga di kedua kabel kecil itu dengan catatan harus satu warna (orange di kabel A dengan orange di kabel B). Rekatkan hasil lilitan menggunakan selotip.

gabungkan kabel

5) Lakukan hal yang sama untuk semua kabel. Jika seluruh kabel sudah dililit (satu warna), satukan semua lilitan dan beri selotip.

kemudian lilit dengan selotip

6) Insyaallah kabel kembali berfungsi.

Cara ini hanya untuk sementara waktu saja, segera ganti sampai tarikan kabel baru sudah tersedia. Karena hal ini tentu sangat berisiko terhadap keberlangsungan komunikasi data dalam jaringan kalau tidak s
egera diganti.

Minggu, 17 Maret 2019

TUGAS 12

KABEL UTP


Gambar terkait

  • PENGERTIAN KABEL UTP
UTP singkatan dari “Unshielded Twisted Pair” yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda. Kabel ini terbagi kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11.


  • FUNGSI KABEL UTP
yaitu digunakan untuk kabel yang menghubungkan jaringan Local Area Network (LAN) pada suatu sistem jaringan network atau jaringan di komputer. Pada umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm. Kabel UTP dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan kategori berdasarkan kemampuan sebagai penghantar data.


  • FUNGSI SETIAP WARNA KABEL DALAM KABEL UTP

fungsi setiap warna di dalam kabel utp

Di dalam sebuah kabel UTP, terdapat 8 kabel berbeda warna. Masing-masing kabel berwarna oranye, putih-oranye, hijau, putih-hijau, biru, putih-biru, cokelat, dan putih-cokelat. Setiap kabel memiliki peran dan tugas masing-masing. Sebagai media penghantar informasi antar komputer, kabel-kabel kecil inilah yang berperan penting terhadap adanya tukar-menukar informasi/data. Fungsi dari masing-masing warna kabel :
  1. Oranye : Media penghantar paket data.
  2. Putih-Orange : Media penghantar paket data.
  3. Hijau : Media penghantar paket data.
  4. Putih-Hijau : Media penghantar paket data.
  5. Biru : Media penghantar paket suara.
  6. Putih-Biru : Media penghantar paket suara.
  7. Cokelat : Media penghantar tegangan DC.
  8. Putih-Cokelat : Media penghantar tegangan DC.

  • KATEGORI KABEL UTP
Kabel UTP dikategorikan menjadi beberapa kategori berdasarkan kualitas transmisi data. Kategori-kategori kabel UTP biasa disebut CAT [x], x merupakan kategori kabel UTP yang dimulai dari angka 1. Semakin tinggi kategori x nya, semakin cepat kecepatan transmisi data. Berikut adalah beberapa kategori kabel UTP yang ada saat ini. Agar anda lebih memahami masing-masing kategori pada kabel UTP, anda bisa menyimak tabel dan penjelasan dibawah ini :

    pengertian kabel UTP dan tabel kategori kabel UTP
  1. CAT1 (Kategori 1), Merupakan kabel UTP dengan kualitas transmisi data paling rendah, yaitu hanya sebesar 1 Mbps saja. Dengan kecepatan kecil seperti itu, kabel UTP kategori ini sangat tidak cocok digunakan untuk media transmisi data antar komputer dalam jaringan. Kabel ini hanya didesain untuk komunikasi data suara analog saja, sehingga penggunaannya terbatas hanya untuk telepon saja. Pada tahun 1983 kabel kategori banyak digunakan untuk komunikasi telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS).
  2. CAT2 (Kategori 2), Sedikit lebih baik dari CAT1, dimana kategori kabel ini sudah bisa melakukan transmisi suara dan data dengan kecepatan terbaiknya mencapai 4 Mbps. Kabel CAT2 digunakan pada jaringan yang menghubungkan node-node di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring.
  3. CAT3 (Kategori 3), Berdasarkan penggunaannya, kabel ini digunakan pada jaringan yang sama dengan CAT2, yaitu jaringan Token Ring dengan kemampuan transmisi data dan suara. Sebenarnya kabel ini didesain untuk menggantikan kabel UTP CAT2, dengan kualitas kecepatan transmisi data sebesar 10 Mbps. Selain itu, kabel kategori 3 ini hanya mendukung jaringan 10BaseT (10 Mbps, Baseband, Twisted Pair). Dengan kata lain, kabel CAT3 menjadi kabel dengan kualitas terendah untuk penggunaan teknologi Ethernet seperti pada teknologi jaringan masa kini.
  4. CAT4 (Kategori 4), Masih digunakan untuk mengganti kabel CAT3 ataupun CAT2 pada jaringan Token Ring, namun dengan kecepatan transmisi data 16 Mbps, lebih cepat dari kabel UTP CAT3. 
  5. CAT5 (Kategori 5), Adalah kabel UTP yang saat ini banyak digunakan di dunia jaringan komputer. Kecepatan transmisi datanya mencapai 100 Mbps, sehingga dapat mendukung jaringan Token Ring, Ethernet (10BaseT) dan FastEthernet (100BaseT). Bahkan support untuk GigabitEthernet (1000BaseT). Selain kecepatan transmisinya yang dapat mendukung jaringan modern seperti saat ini, kabel UTP CAT5 juga lebih murah dari jenis kabel serat optik (Fiber Optic), hanya saja kecepatan 1 Gbps itu untuk jarak dibawah 100 meter.
  6. CAT5e (Kategori 5e), Adalah transformasi dari kabel CAT5, dengan kecepatan maksimum 1 Gbps. Support untuk jaringan GigabitEthernet. Kategori ini sebenarnya adalah tingkat lanjut dari CAT5 (dalam arti menawarkan kemampuan yang lebih baik dari CAT5), yang diproyeksikan untuk penggunaan jaringan GigabitEthernet dengan frekuensi 100 Mhz meskipun kabel CAT6 lebih direkomendasikan untuk jenis jaringan tersebut. 
  7. CAT6 (Kategori 6), Adalah kabel UTP dengan kecepatan transmisi data 1 Gbps dan frekuensi 200 Mhz, lebih tinggi dari CAT5e. Lebih cocok digunakan untuk jaringan GigabitEthernet ketimbang kabel CAT5 atau CAT5e.
  8. CAT7 (Kategori 7)Kategori kabel dengan kualitas paling tinggi, dengan kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps. Jenis kabel yang sangat cocok sebagai media high traffic berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel. Sangat support digunakan pada jaringan GigabitEthernet dan 10G Ethernet, ditambah dengan frekuensi signalnya yang mencapai up to 600 Mhz.
Dari berbagai kategori kabel UTP yang ada saat ini dan support terhadap jaringan GigabitEthernet, semuanya hanya dapat bekerja maksimal pada jarak 100 meter saja.


  • JENIS-JENIS KABEL UTP


Adapun jenis-jenis kabel UTP yang perlu anda ketahui. Ada yang bernama straight dan cross. Anda bisa menyimak penjelasan mengenai kedua jenis kabel UTP tersebut dibawah ini:

1. Kabel Straight

Untuk membuat kabel UTP dengan tipe straight, beberapa orang menerapkan cara “twin side”yaitu menyamakan susunan antara kedua ujung konektor RJ 45 tanpa memperhatikan susunan warna yang dipakai. Yang digunakan adalah susunan warna menurut standar international yang telah dinamakan oleh Cisco sebagai urutan kabel tipe T568A dan T568B. Apa memang perbedaannya?
Yup, dari gambar di atas, perbedaannya terletak pada urutan kabel Putih Hijau – Hijau dengan Putih Jingga – Jingga. Anda bisa memilih salah satu dari urutan kabel tersebut pada kedua ujung konektro RJ-45. Nah, berikut ini urutan pin untuk pemasangan kabel UTP tipe Straight.


Hasil gambar untuk kabel straight



Fungsi dari tiap pin bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas, kabel nomor 1 dan 2 meneruskan penerimaan sinyal dari Uplink Port. Sedangkan kabel nomor 3 dan 4 digunakan untuk meneruskan pengiriman sinyal ke Uplink Port. Yup, kabel jenis ini bersifat untuk meneruskan transmisi data. Berdasarkan fungsi dari tiap pin tersebut, maka contoh penggunaan kabel tipe straight adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan komputer dengan switch atau hub
  2. Menghubungkan komputer dengan jaringan LAN pada modem kabel / DSL
  3. Menghubungkan router dengan jaringan LAN pada modem kabel / DSL
  4. Menghubungkan switch ke router
  5. Menghubungkan hub ke router
2. Kabel Cross Over
Kabel cross over adalah kabel LAN yang memiliki urutan warna kabel yang berbeda pada kedua ujung konektor RJ-45. Dari susunan warna yang telah disusun, Anda tinggal menukar urutan pin / warna di salah satu ujung konektor RJ-45 yang Anda pasang. Dimana urutan warna yang ditukar adalah urutan ke 1 dengan yang ke 3 dan urutan warna yang ke 2 dengan yang ke 6. Hasilnya akan seperti berikut:
Intinya adalah, salah satu ujung RJ45 menggunakan susunan T568A dan ujung satunya lagi menggunakan susunan T568B. Fungsi dari tiap pin bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas, terlihat bahwa kabel ini lebih diperuntukkan untuk komunikasi antar host yang masing-masing akan mengolah data yang diterima atau dikirimkan. Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :


Hasil gambar untuk kabel CROSS
Intinya adalah, salah satu ujung RJ45 menggunakan susunan T568A dan ujung satunya lagi menggunakan susunan T568B. Fungsi dari tiap pin bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas, terlihat bahwa kabel ini lebih diperuntukkan untuk komunikasi antar host yang masing-masing akan mengolah data yang diterima atau dikirimkan. Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :

  1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  2. Menghubungkan 2 buah switch
  3. Menghubungkan 2 buah hub
  4. Menghubungkan switch dengan hub
  5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang berada di dalam kabel UTP ini, baik kabel tipe straight ataupun cross over, hanya 4 kabel saja yang digunakan dalam transmisi data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KABEL UTP

KELEBIHAN KABEL UTP

1. Dari harganya, kabel UTP cenderung lebih murah dari kabel-kabel jaringan lain seperti Fiber Optic.
2. Mudah dalam perakitan/instalasi menjadi kabel jaringan.
3. Fleksibel, karena ukuran kabel UTP yang relatif kecil.
4. Kecepatan transfer data antar host cukup cepat



KEKURANGAN KABEL UTP

1. Rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik.
2. Jarak jangkauan terbaiknya hanya dibawah 100 meter.